Berita

Home

Tanda Bahaya Kehamilan Yang Harus Diwaspadai

Artikel

Kehamilan merupakan hal yang fisiologis tetapi setiap saat dapat menghadapi berbagai risiko komplikasi yang mengancam ibu dan janin (Depkes RI, 2006). Risiko tertinggi yang mungkin terjadi adalah kematian. Penyebab langsung kematian ibu sebesar 90% terjadi pada saat persalinan dan segera setelah persalinan yaitu : perdarahan (28%), eklampsi (24%), infeksi (11%), sedangkan penyebab tidak langsung kematian ibu adalah tiga terlambat dan empat terlalu yaitu terlambat mengenal tanda bahaya serta mengambil keputusan, terlambat mencapai sarana fasilitas kesehatan, terlambat mendapatkan pertolongan di fasilitas kesehatan dan faktor empat terlalu yaitu terlalu muda melahirkan kurang dari 20 tahun, terlalu sering melahirkan lebih dari tiga anak, terlalu dekat jarak anak kurang dari dua tahun dan terlalu tua untuk melahirkan lebih dari 35 tahun.

Salah satu faktor penyebab tidak langsung kematian ibu adalah terlambat mengenal tanda bahaya serta mengambil keputusan. Deteksi dini tanda bahaya kehamilan merupakan upaya terbaik untuk mencegah terjadinya gangguan yang serius terhadap kehamilan ataupun keselamatan ibu hamil. Berikut adalah macam-macam tanda bahaya kehamilan menurut Trimester (usia kehamilan) yang harus anda waspadai :

  1. Tanda Bahaya Kehamilan Trimester I (0-12 minggu)
  2. Perdarahan pada kehamilan muda perdarahan-hamil-muda

Perdarahan dapat terjadi pada setiap usia kehamilan. Perdarahan pada kehamilan muda dikenal beberapa listilah sesuai dengan pertimbangan masing-masing, setiap terjadinya perdarahan pada kehamilan maka harus selalu berfikir tentang akibat dari perdarahan ini yang menyebabkan kegagalan kelangsungan kehamilan (Hadijanto, 2008).

  1. Abortus

Abortus atau sering dikenal dengan istilah keguguran adalah ancaman atau pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin dapat hidup di luar kandungan. Sebagai batasan ialah kehamilan kurang dari 20 minggu atau berat janin kurang dari 500 gram. Jenis abortus yaitu :

  1. Abortus Imminens

dapat terjadi dengan atau tanpa disertai rasa mules ringan, sama dengan pada waktu menstruasi atau nyeri pinggang bawah. Perdarahan pada abortus imminens seringkali hanya sedikit, namun hal tersebut berlangsung beberapa hari atau minggu. Pemeriksaan dengan real time ultrasound pada panggul menunjukkan ukuran kantong amnion normal, jantung janin berdenyut, dan kantong amnion kosong, serviks tertutup, dan masih terdapat janin utuh.

  1. Abortus Insipien

Merupakan suatu abortus yang tidak dapat dipertahankan lagi ditandai dengan pecahnya selaput janin dan adanya pembukaan seviks. Pada keadaan ini didapatkan juga nyeri perut bagian bawah yang hebat. Hasil pemeriksaan USG mungkin didapatkan jantung janin masih berdenyut, kantung gestasi kosong, uterus kosong atau perdarahan subkorionik banyak di bagian bawah.

  1. Abortus Incompletus

Adalah pengeluaran sebagian hasil konsepsi pada kehamilan sebelum 20 minggu dengan masih ada sisa yang tertinggal dalam uterus.

  1. Abortus Completus

Pada abortus completus semua hasil konsepsi sudah dikeluarkan. Pada penderita ditemukan perdarahan sedikit, osteum uteri telah menutup, dan uterus sudah banyak mengecil. Selain ini, tidak ada lagi gejala kehamilan dan uji kehamilan menjadi negative. Pada pemeriksaan USG didapatkan uterus yang kosong.

  1. Missed Abortion

Adalah kematian janin berusia sebelum 20 minggu, tetapi janin mati itu tidak dikeluarkan selama 8 minggu atau lebih.

  1. Abortus Habitualis

adalah abortus spontan yang terjadi berturut-turut tiga kali atau lebih. Pada umumnya penderita tidak sukar untuk hamil, namun kehamilannya berakhir sebelum 28 minggu.

  1. Kehamilan Ektopik

Kehamilan Ektopik sering kita kenal dengan istilah hamil diluar kandungan. Lebih dari 95% kehamilan ektopik berada di saluran telur (tuba Fallpii). Tanda dan gejala pada kehamilan muda, dapat atau tidak ada perdarahan pervaginam, ada nyeri perut kanan atau kiri bawah. Dari pemeriksaan fisik didapatkan rahim yang juga membesar, adanya tumor didaerah adneksa. Adanya tanda-tanda syok hipovolemik yaitu hipotensi / tekanan darah rendah, pucat dan kaki/tangan teraba dingin, perut tegang bagian bawah, nyeri tekan dan nyeri lepas dinding perut.

  1. Mola Hidatidosa

Mola Hidatidosa sering kita kenal dengan istilah hamil anggur adalah suatu kehamilan yang berkembang tidak wajar dimana tidak ditemukan janin dan berupa gelembung-gelembung putih, tembus pandang, berisi cairan jernih, dengan ukuran bervariasi dari beberapa milliliter sampai 1-2 cm. Perdarahan merupakan gejala utama mola, biasanya terjadi antara bulan pertama sampai ketujuh dengan rata-rata 12-14 minggu.

  1. Muntah terus dan tidak bisa makan pada kehamilan

Mual dan muntah  yang sampai mengganggu aktifitas sehari-hari dan keadaan umum menjadi lebih buruk.  Jika mual muntah terus-menerus dan berlebihan dapat menyebabkan kekurangan gizi,dehidrasi, dan penurunan kesadaran.

  1. Selaput kelopak mata pucat

Merupakan salah satu tanda anemia. Anemia kehamilan adalah kondisi ibu denan keadaan hemoglobin dibawah 11 gr%.

  1. Demam tinggi

Suhu tubuh diatas 38 C dikatakan demam, merupakan gejala adanya infeksi dalam kehamilan. Penanganan demam antara lain dengan istirahat baring, minum banyak dan mengompres untuk menurunkan suhu.

 

  1. Tanda Bahaya Kehamilan Trimester II (13-28 minggu)
  1. Demam Tinggi

Sama seperti kehamilan trimester I, pada kehamilan trimester II ini demam menjadi salah satu tanda bahaya yang perlu kita waspadai.

  1. Bayi kurang bergerak seperti biasa

Gerakan janin tidak ada atau kurang (minimal 3 kali dalam 1 jam). Ibu mulai merasakan gerakan bayi selama bulan ke-5 atau ke-6. Jika bayi tidak bergerak seperti biasa dinamakan IUFD (Intra Uterine Fetal Death). IUFD adalah tidak adanya tanda-tanda kehidupan janin didalam kandungan.

  1. Selaput kelopak mata pucat

Merupakan salah satu tanda anemia. Anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan keadaan hemoglobin dibawah 10,5 gr% pada trimester II yang disebabkan karena hemodilusi atau pengenceran darah. Anemia dalam kehamilan disebabkan oleh kurangnya zat besi dalam tubuh.

 

  1. Tanda Bahaya Kehamilan Trimester III (29-42 minggu)
  1. Perdarahan Pervaginam

Pada akhir kehamilan perdarahan yang tidak normal adalah merah, banyak dan kadang-kadang tidak disertai dengan rasa nyeri. Perdarahan semacam ini berarti plasenta previa. Plasenta previa adalah keadaan dimana plasenta / ari-ari berada di tempat yang tidak normal yaitu bawah rahim sehingga menutupi sebagian atau seluruh ostium uteri interna. Penyebab lain adalah adanya solusio plasenta dimana keadaan ari-ari yang letaknya normal, terlepas dari perlekatannya sebelum jalan lahir, basanya dihitung sejak kehamilan 28 minggu.

  1. Sakit kepala yang hebat

Sakit kepala yang hebat dan menetap dan tidak hilang dengan beristirahat, merupakan gejala dari pre-eklampsia. Pre-eklampsia adalah gangguan kehamilan yang ditandai oleh tekanan darah tinggi dan kandungan protein yang tinggi dalam urine. Kondisi ini dapat membahayakan organ-organ lainnya seperti ginjal dan hati. Jika tidak diobati, preeclampsia dapat menjadi eklampsia. Eklampsia adalah kondisi pre-eklampsia yang disertai kejang. Hal ini dapat berakibat fatal bagi ibu dan janin, bahkan dapat menyebabkan kematian.

  1. Penglihatan kabur

Penglihatan yang kabur dan berbayang dapat disebabkan oleh sakit kepala yang hebat juga merupakan gejala dari pre-eklampsia.

  1. Bengkak di muka dan tangan

Hampir seluruh dari ibu-ibu akan mengalami bengkak yang normal pada kaki yang biasanya muncul pada sore hari dan biasanya hilang setelah beristirahat atau meletakkannya lebih tinggi. Bngkak dapat menunjukkan adanya masalah serius jika muncul pada permukaan muka dan tangan, tidak hilang stelah beristirahat, dan diikuti dengan keluhan fisik yang lain. Hal ini bisa merupakan pertanda pre-eklampsia.

  1. Janin kurang bergerak seperti biasa

Gerakan janin tidak ada atau kurang (minimal 3 kali dalam 1 jam). Ibu mulai merasakan gerakan bayi selama bulan ke-5 atau ke-6. Jika bayi tidak bergerak seperti biasa dinamakan IUFD (Intra Uterine Fetal Death). IUFD adalah tidak adanya tanda-tanda kehidupan janin didalam kandungan.

  1. Pengeluaran cairan pervaginan / ketuban pecah dini

Ketuban yang pecah pada kehamilan cukup bulan dan disertai dengan munculnya tanda-tanda persalinan adalah normal. Pecahnya ketuban sebelum terdapat tanda-tanda persalinan dan ditunggu satu jam belum dimulainya tanda-tanda persalinan ini disebut ketuban pecah dini.

Ketuban pecah dini menyebabkan hubungan langsung antara dunia luar dan ruangan dalam rahim sehingga memudahkan terjadinya infeksi. Makin lama periode atau waktu sejak ketuban pecah sampai terjadi kontraksi rahim, makin besar kemungkinan kejadian kesakitan dan kematian ibu atau janin dalam rahim (Marjiati Kusbandiyah Jiarti, Julifah Rita, 2010).

  1. Kejang

Pada umumnya kejang didahului oleh makin memburuknya keadaan dan terjadinya gejala-gejala sakit kepala, mual, nyeri ulu hati sehingga muntah. Bila semakin berat, penglihatan semakin kabur, kesadaran menurun kemudian kejang. Kejang dalam kehamilan merupakan gejala dari eklampsia.

  1. Selaput kelopak mata pucat

Merupakan salah satu tanda anemia. Anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan keadaan hemoglobin dibawah 11 gr% pada trimester III. Anemia dalam kehamilan disebabkan oleh kurangnya zat besi dan perdarahan akut bahkan tak jarang keduanya saling berinteraksi. Anemia pada trimester III dapat menyebabkan perdarahan pada waktu persalinan dan nifas, BBLR (Berat Bayi Lahir Rendah) yaitu kurang dari 2500 gram.

  1. Demam tinggi

Sama seperti kehamilan trimester sebelumnya, pada kehamilan trimester III ini demam menjadi salah satu tanda bahaya yang perlu kita waspadai juga.

Dengan mengenali macam-macam tanda bahaya kehamilan tersebut diatas diharapkan ibu dapat mengambil tindakan yang tepat yaitu menghubungi tenaga kesehatan terdekat untuk mendapatkan tindakan sesegera mungkin sehingga mengurangi risiko terjadiya hal-hal yang tidak diinginkan.

 

Sumber :

  1. Sukartiningsih, Maria. 2014. Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Tanda Bahaya Kehamilan Dengan Keteraturan Melaksanakan Antenatal Care Di Puskesmas Pembantudauh Puri Denpasar Tahun 2014. Denpasar : Jurnal Kebidanan Vol. 1.

2012. Efektivitas Penyuluhan Tentang Bahaya Kehamilan Pada Wanita Usia Subur (WUS) Pranikah Terhadap Pengetahuannya Tentang Tanda Bahaya Kehamilan di Desa Tambakarjo Semarang.

Tags : kesehatan